Selasa, 02 Maret 2010

Waspadai Efek Dehidrasi Bagi Kesehatan

Sebanyak 46,1% dari 1200 remaja dan dewasa di dataran rendah dan tinggi mengalami dehidrasi ringan, berdasarkan hasil penelitian dari The Indonesian Regional Hydration Study (THIRST) tahun 2009.

THIRST merupakan penelitian kerja sama 3 perguruan tinggi di Indonesia, yaitu Fakultas Ekologi Manusia Institut Pertanian Bogor (IPB), Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga (UNAIR), serta Pasca Sarjana Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanudin (UNHAS), yang meneliti tingkat dehidrasi masyarakat Indonesia yang dikelompokan dalam dua ekologi, dataran rendah dan dataran tinggi.
Dari penelitian yang mengambil sampel sebanyak 1200 orang pada 4 lokasi di Indonesia yaitu DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur, dan Sulawesi Selatan dan dibagi ke dalam dua kelompok ekologi dataran rendah (Jakarta, Surabaya, dan Makasar) dan dataran tinggi (Lembang, Malang, dan Malino), ditemukan bahwa 46,1% penduduk mengalami dehidrasi ringan dan remaja memiliki jumlah yang tinggi (49,5%) dibanding dewasa (42,5%) yang mengalami dehidrasi ringan.

Penyebab utama masalah ini adalah rendahnya pengetahuan mereka tentang fungsi air bagi tubuh, kebutuhan air minum, manfaat air minum bagi kesehatan, dan akses pada air minum. Dari penelitian subjek dewasa memiliki pengetahuan yang lebih baik dari remaja.

Prof. Dr. Ir. Hardinsyah, MS, dari Institut Pertanian Bogor yang menjadi ketua penelitian mengatakan, "Air sebenarnya merupakan bagian dari zat gizi dan sama pentingnya, seperti halnya karbohidrat, protein, lemak, vitamin dan mineral. Namun hal ini sering terlupakan. Kurangnya asupan air dapat menyebabkan gangguan fisik."

Kebutuhan air minum beragam tergantung usia, jenis kelamin, dan aktivitas. Jumlah kebutuhan air tubuh adalah 1 mililiter/kkal kebutuhan energi tubuh kita. Dengan kebutuhan energi remaja dan dewasa antara 1800-3000 kkal, maka kebutuhan air tubuh bagi remaja dan dewasa berkisar antara 1,8-3,0 liter/hari.

Karena sekitar 1/3 konsumsi air tubuh diperoleh dari makanan (invisible water) maka konsumsi air dari minuman sekitar 2 liter/hari. Namun tanpa disadari, ternyata kita sering kurang minum air, padahal sebagai penduduk Indonesia yang tinggal di daerah tropis, air merupakan kebutuhan yang sangat penting.

Dehidrasi dapat mengakibatkan gangguan dalam fungsi otak seperti konsentrasi dan kemampuan berpikir di samping secara fisik dapat menurunkan stamina dan produktivitas kerja melalui gangguan sakit kepala, lesu, lemas, kejang hingga pingsan. Dalam jangka panjang dehidrasi dapat menyebabkan infeksi saluran kemih (UTI-Urinary Track Infection) dan terjadinya batu ginjal

aNdHi

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipisicing elit, sed do eiusmod tempor incididunt ut labore et dolore magna aliqua. Ut enim ad minim veniam, quis nostrud exercitation.

0 komentar:

Posting Komentar

 

Copyright @ 2013 aNdHi Rao-Rao.