Suplai perangkat komputasi portabel semakin meningkat selama tahun 2011. Tahun depan, suplai tersebut dipastikan akan meningkat semakin tinggi lagi. Pasalnya, ada satu kategori perangkat komputasi portabel baru yang ditawarkan oleh berbagai produsen perangkat teknologi, yaitu Ultrabook.
Ultrabook sebenarnya bukan sebuah kategori tersendiri, melainkan sub-kategori dari apa yang kita kenal sebagai laptop. Laptop berasal dari kata dalam bahasa Inggris “Lap” yang artinya “pangkuan” dan “top” yang artinya “atas” namun sering diasosiasikan sebagai “perangkat elektronis. Jadi, “laptop” secara mudahnya dapat diartikan sebagai ” perangkat elektronis (komputer) yang dapat dipangku”.
Dengan demikian, “laptop” dapat dipertentangkan dengan “desktop”. “Desktop” mengandung kata “desk” yang artinya “meja”, sehingga “desktop” dapat diartikan sebagai “perangkat elektronis (komputer) yang diletakkan di atas meja”. Dengan begitu, “desktop” mencakup kategori PC (personal computer), yaitu perangkat komputer dengan kotak CPU dan monitor yang tidak dapat dipindah-pindahkan dengan mudah.
Nah, kategori “laptop” berisi sub-sub kategori, yaitu “notebook” dan “netbook”. Kedua jenis perangkat ini sama-sama dapat dipangku atau diletakkan di atas pangkuan penggunanya. Fitur pembeda utama kedua sub-kategori laptop ini biasanya ukuran layar: sementara notebook biasanya memiliki ukuran layar lebih dari 13 inci, ukuran layar pada netbook biasanya tidak lebih dari 11 inci.
Selain itu, notebook juga sering disebut sebagai pengganti PC karena fitur-f
itur dan kemampuannya sama lengkapnya dengan PC, misalnya dilengkapi dengan DVD-Rom dan kartu grafis dan CPU yang memiliki kemampuan mengerjakan tugas-tugas yang berat. Sebaliknya, fitur-fitur dan kemampuan netbook biasanya sangat terbatas. Netbook juga ditujukan terutama untuk tugas-tugas yang terkait terutama dengan Internet, dari mana sub-kategori ini memperoleh akar klausanya, yaitu “Net” (singkatan dari Internet).
Dalam beberapa hal, Ultrabook memiliki kemampuan menjalankan tugas yang sama dengan PC dan notebook karena spesifikasinya, terutama CPU (Centyral Processing Unit) dan GPU (Graphic Processing Unit), memang harus sama atau melebih fitur-fitur PC dan notebook. Selain itu, agar dapat disebut sebagai sebuah Ultrabook, sebuah perangkat harus mobile-friendly. Oleh karena itu ukuran ketebalan dan beratnya tidak boleh melebih ukuran ketipisan dan ketebalan tertentu.
Oleh karena itu, produsen Ultrabook seolah-olah menyepakati untuk tidak mengikutkan DVD-Rom ke dalam perangkat yang mereka buat. Pasalnya, sebuah DVD-Rom hanya akan menambah ketebalan perangkat tersebut. Apalagi, DVD-Rom juga berpotensi menambah berat perangkat. Jadi, pada Ultrabook kita juga melihat salah satu penanda netbook, yaitu tidak adanya DVD-Rom.
Ringan, mudah dibawa, berkemampuan prima, adalah fitur-fitur yang menjadikan sebuah perangkat sebagai sebuah Ultrabook. Walaupun demikian, harga juga menentukan. Menurut beberapa pengamat teknologi, sebuah perangkat dapat disebut sebagai Ultrabook jika harganya lebih dari $1,000. Namun, ukuran harga ini agaknya tidak mutlak karena, misalnya, harga sebuah perangkat Ultrabook seperti Acer Aspire S3 mungkin tidak tepat $1,000, mungkin karena perbedaan kurs.
sumber
0 komentar:
Posting Komentar