Sekelompok peneliti dari Institut Karolinska, Stockholm, Sweden-, Friberg E., Orsini N, Mantzoros CS, dan Wolk A menemukan bahwa kopi dapat menurunkan risiko kanker endometrium, terutama pada mereka yang mengonsumsi paling tidak empat cangkir kopi dalam sehari, jika dibandingkan dengan mereka yang minum kopi lebih sedikit.
Setiap penambahan jumlah cangkir kopi yang diminum berkaitan dengan 10 persen penurunan risiko kanker endometrium. Kopi dapat menurunkan risiko kanker endometrium diperkirakan karena kopi dapat menurunkan kadar insulin dan estrogen, yang berhubungan dengan perkembangan kanker endometrium. Namun,baru 2 penelitian yang bersifat prospektif yang mengeksplorasi mengenai hipotesis ini.
Data yang berasal dari Swedish Mammography Cohort-penelitian prospektif kohor yang berbasis populasi- pada 60,634 wanita yang diikuti selama kurang lebih 17 tahun, 677 didiagnosis dengan kanker endometrium tipe adenocarcinoma. Setelah diteliti mengenai komsumsi kopi dan risiko kanker endometrium, didapatkan bahwa terdapat interaksi yang signifikan antara konsumsi kopi dan indeks massa tubuh.
Data tersebut menyatakan bahwa konsumsi kopi berkaitan dengan penurunan risiko kanker endometrium, terutama pada wanita dengan berat badan berlebih.
Friberg menyarankan sebaiknya dilakukan penelitian serupa dengan menggunakan kopi decaffeinate atau tanpa kafein agar dapat memisahkan efek kopi berkafein dengan tanpa kafein.
Perlu diingat pula bahwa kafein tidak selalu memberikan keuntungan, karena konsumsi kafein yang terlalu banyak (kurang lebih 600 mg atau setara dengan 6 cangkir kopi) dapat mengalami gejala yang tidak menyenangkan seperti jantung berdebar,gugup, berkeringat, cemas, perut terasa tidak nyaman, hingga sulit tidu
Setiap penambahan jumlah cangkir kopi yang diminum berkaitan dengan 10 persen penurunan risiko kanker endometrium. Kopi dapat menurunkan risiko kanker endometrium diperkirakan karena kopi dapat menurunkan kadar insulin dan estrogen, yang berhubungan dengan perkembangan kanker endometrium. Namun,baru 2 penelitian yang bersifat prospektif yang mengeksplorasi mengenai hipotesis ini.
Data yang berasal dari Swedish Mammography Cohort-penelitian prospektif kohor yang berbasis populasi- pada 60,634 wanita yang diikuti selama kurang lebih 17 tahun, 677 didiagnosis dengan kanker endometrium tipe adenocarcinoma. Setelah diteliti mengenai komsumsi kopi dan risiko kanker endometrium, didapatkan bahwa terdapat interaksi yang signifikan antara konsumsi kopi dan indeks massa tubuh.
Data tersebut menyatakan bahwa konsumsi kopi berkaitan dengan penurunan risiko kanker endometrium, terutama pada wanita dengan berat badan berlebih.
Friberg menyarankan sebaiknya dilakukan penelitian serupa dengan menggunakan kopi decaffeinate atau tanpa kafein agar dapat memisahkan efek kopi berkafein dengan tanpa kafein.
Perlu diingat pula bahwa kafein tidak selalu memberikan keuntungan, karena konsumsi kafein yang terlalu banyak (kurang lebih 600 mg atau setara dengan 6 cangkir kopi) dapat mengalami gejala yang tidak menyenangkan seperti jantung berdebar,gugup, berkeringat, cemas, perut terasa tidak nyaman, hingga sulit tidu
wahh mantep nii gan.
BalasHapusijin share yaa....