Sabtu, 31 Oktober 2009

Hakikat Sumpah Pemuda


28 Oktober 1928 merupakan momen bersejarah yang takkan pernah terhapus dari lembaran perjalanan bangsa Indonesia. Sumpah pemuda yang digelar kala itu pantas dijadikan sebagai semangat kehidupan masa kini. Ungkapan kata tidak akan pernah representatif untuk melantunkan rasa terima kasih kepada para pahlawan terdahulu yang dengan berani menyatakan satu kesatuan sebagai manifestasi keutuhan bangsa. Patriotisme mereka diletakkan sebagai dasar kepribadian bangsa dengan semangat persatuan dan kesatuan di bawah aneka ragam suku dan budaya bangsa. Namun, statement mereka dengan tindakan riilnya hanya bisa dipotret sebagai bagian sejarah bangsa yang sudah berakhir ketika kita menyaksikan realitas kehidupan Indonesia saat ini. Padahal, pengorbanan mereka diproyeksikan untuk kemakmuran jangka panjang Indonesia. Akan tetapi, naïf bagi bangsa yang tercinta ini, pengorbanan tinggallah kenangan karena warga Indonesia seolah telah terlelap dalam tidur panjangnya



Fenomena bangsa menampakkan wajah buruknya. Maraknya korupsi dan kolusi hingga kini menjadi saksi kongkret bahwa Indonesia sudah tidak terikat dalam satu rasa. Pasalnya, banyak warga yang merasa dirugikan dengan tindakan kurang bermoral tersebut. kekecewaan pun lahir sebagai konsekuensi. Rasa tidak puas terhadap kinerja pemerintah mendorong mereka untuk bergejolak sehingga terjadilah disintegrasi bangsa. Tidak heran ketika birokrat selalu tidak mendapatkan tempat yang pas di hati publik. Mereka merasa dianiaya dan ditindas sehingga kepercayaan kepada aparatur negara sulit untuk bisa dibangun kembali. Sekian lama virus “kejahatan” ini mengakar di negeri tercinta. Hingga kini, performance bangsa tidak lain kecuali mempresentasikan pegalaman-pengalaman pahit yang menyengsarakan rakyat kecil. Kalau hal ini tetap berlanjut tanpa batas waktu yang jelas, tidak berlebihan kiranya dinyatakan bahwa rakyat Indonesia selalu terjajah
secara sistemi



Urgensi mengembalikan bangsa pada spirit sumpah pemuda, bukanlah sebatas wacana semata. Keringnya kesejahteraan bangsa di bawah rezim orde baru hingga reformasi sekali pun, tampak sebagai masalah fenomenal rakyat jelata. Hal ini disebabkan—utamanya—oleh kesadaran para pemimpin masyarakat Indonesia untuk tetap konsisten mengusung persatuan dan kesatuan dengan rasa kebersamaan. Kalau hal ini menjadi prioritas sikap dan kebijakan, kepentingan bersama sebagaimana semangat sumpah pemuda, bisa menegasikan kecurangan dan kerakusan pihak tertentu dalam melangsungkan kehidupan bernegara; keinginan untuk “menunggangi” orang akan mudah terantisipasi. Satu hal yang perlu digarisbawahi terkait persoalan ini bahwa bangsa Indonesia telah tercerabut dari akar kepribadiannya sebagai bangsa, tanah air dan bahasa yang menyatu. Kini mereka terjebak dalam gaya kehidupan pragmatis dengan menyisihkan ke—Indonesia—an yang telah diperjuangkan oleh generasi tedahulu.

Untuk mengupayakan bangsa ini kembali pada jati dirinya yang bersatu, perlu adanya langkah-langkah signifikan. Sikap ini harus ditempuh oleh semua elemen masyarakat Indonesia, mulai dari pimpinan tertinggi hingga bagian terkecil dari bangsa. Yang demikian dilakukan untuk menepis kecurigaan antarlapisan warga masyarakat sehingga sikap saling percaya akan terbangun kembali. Dengan modal kepercayaan antarkelompok inilah Indonesia bisa terkondisikan lagi. Tentunya dengan komitmen bahwa kepercayaan semacam ini tidak dinodai lagi oleh keculasan dan penghianatan amanat rakyat. Para birokrat berusaha keras untuk mengayomi masyarakat dengan agenda-agenda kerakyatan. Dengan kinerja yang baik, kepuasan bangsa terhdapat para pemimpinnya akan menjelma sebagai pengikat persatuan dan kesatuan. Pada titik inilah, para pemimpin bisa mengendalikan semua elemen masyarakat sehingga stabilitas nasional bisa tercapai dengan optimal. Ini mendasari terbentuknya bangsa yang adil, makmur dan sentosa sebagai cita-cita yang diidealkan oleh generasi pejuang pra-kemerdekaan



Senin, 26 Oktober 2009

Cinta Menurut Saya


Cinta adalah sebuah perasaan yang diberikan oleh Tuhan pada sepasang manusia untuk saling…. (saling mencintai, saling memiliki, saling memenuhi, saling pengertian dll). Cinta itu sendiri sama sekali tidak dapat dipaksakan, cinta hanya dapat berjalan apabila ke-2 belah phiak melakukan “saling” tersebut… cinta tidak dapat berjalan apabila mereka mementingkan diri sendiri. Karena dalam berhubungan, pasangan kita pasti menginginkan suatu perhatian lebih dan itu hanya bisa di dapat dari pengertian pasangannya.

Cinta adalah memberikan kasih sayang bukannya rantai. Cinta juga tidak bisa dipaksakan dan datangnya pun kadang secara tidak di sengaja. CInta indah namun kepedihan yang ditinggalkannya kadang berlangsung lebih lama dari cinta itu sendiri. Batas cinta dan benci juga amat tipis tapi dengan cinta dunia yang kita jalani serasa lebih ringan.

Cinta itu perasaan seseorang terhadap lawan jenisnya karena ketertarikan terhadap sesuatu yang dimiliki oleh lawan jenisnya (misalnya sifat, wajah dan lain lain). Namun diperlukan pengertian dan saling memahami untuk dapat melanjutkan hubungan, haruslah saling menutupi kekurangan dan mau menerima pasangannya apa adanya, tanpa pemaksaan oleh salah satu pihak. Berbagi suka bersama dan berbagi kesedihan bersama.

Cinta itu adalah sesuatu yang murni, putih, tulus dan suci yang timbul tanpa adanya paksaan atau adanya sesuatu yang dibuat-buat, Menurut saya pribadi cinta itu dapat membuat orang itu dapat termotivasi untuk melakukan perubahan yang lebih baik daripada sebelum ia mengenal cinta itu. Cinta itu sesuatu yang suci dan janganlah kita menodai cinta yang suci itu dengan ke-egoisan kita yang hanya menginginkan enaknya buat kita dan ndak enaknya buat kamu. TIPS; untuk mengawetkan cinta dibutuhkan PENGERTIAN!

Suatu perasaan terdalam manusia yangmembuatnya rela berkorban apa saja demi kebahagiaan orang yang dicintainya. Pengorbanannya itu tulus, tidak mengharap balasan. Kalau misalnya memberi banyak hadiah ke seseorang tapi dengan syarat orang itu harus membalasnya dengan mau jadi kekasihnya, itu bukan cinta namanya. CInta tidak bisa diukur dengan materi ataupun yang berasal dari dunia fana. Dan percayalah… cinta terbesar biasanya selalu datang dari ibu kandung, bukan dari pacar (sebab cinta pacar bisa luntur suatu saat atau setelah menikah kelak).

Cinta, membuat bahagia, duka ataupun buta. Cinta itu penuh pengorbanan, kepahitan, keindahan dan kehangatan. Cinta adalah sebuah keinginan untuk memberi tanpa harus meminta apa-apa, namun cinta akan menjadi lebih indah jika keduanya saling memberi dan menerima, sehingga kehangatan, keselarasan dan kebersamaan menjalani hidup dapat tercapai. CInta adalah kata yang memiliki banyak makna, bergantung bagaimana kita menempatkannya dalam kehidupan. Ai wa atatakai koto da.

Cinta adalah perasaan hangat yang mampu membuat kita menyadari betapa berharganya kita, dan adanya seseorang yang begitu berharga untuk kita lindungi. CInta tidaklah sebatas kata-kata saja, karena cinta jauh lebih berharga daripada harta karun termahal di dunia pun. Saat seseorang memegang tanganmu dan bilang ” Aku cinta kamu…” pasti menjadi perasaan hangat yang istimewa! Karena itu, saat kamu sudah menemukan seseorang yang begitu berharga buat kamu, jangan pernah lepaskan dia! Namun adakalanya cinta begitu menyakitkan, dan satu-satunya jalan untuk menunjukkan cintamu hanyalah merlekan dia pergi.

Cinta itu bisa membuat orang buta akan segalanya hanya demi rasa sayang terhadap sang kekasih. Kita juga tau apa maknanya cinta itu. Cinta psti bisa membuat orang merasakan suka dan duka pada waktu yang sama ketika kita berusaha mendapat kebahagiaan bersama. Jadi bukanlah kebahagiaan untuk kita sendiri. Meskipun demikian kita jangan samapi salah langkah agar tidak menuju kesengsaraan. Lakukanlah demi orang yang kamu kasihi agar kau tidak merasa sia-sia tanpa guna. Karena hal itulah yang membuat hidup menjadi lebih hidup (Losta Masta)

Cinta itu adalah sebuah perasaan yang tidak ada seorangpun bisa mengetahui kapan datangnya, bahkan sang pemilik perasaan sekalipun. Jika kita sudah mengenal cinta, kita akan menjadi orang yang paling berbahagia di dunia ini. Akan tetapi, bila cinta kita tak terbalas, kita akan merasa bahwa kita adalah orang paling malang dan kita akan kehilangan gairah hidup. Dengan cinta, kita bisa belajar untuk menghargai sesama, serta berusaha untuk melindungi orang yang kita cintai, apaun yang akan terjadi pada kita. Ai ga kirei’n da!

Cinta merupakan anugerah yang tak ternilai harganya dan itu di berikan kepada makhluk yang paling sempurna, manusia. Cinta tidak dapat diucapkan dengan kata-kata, tidak dapat dideskripsikan dengan bahasa apaun. Cinta hanya bisa dibaca dengan bahasa cinta dan juga dengan perasaan. Cinta adalah perasaanyang universal, tak mengenalgender, usia, suku ataupun ras. Tak perduli cinta dengan sesama mansuia, dengan tumbuhan, binatang, roh halus,ataupun dengan Sang Pencipta. Lagipula, cintaitu buta. Buta sama degnan meraba-raba. Jadi… cinta itu meraba-raba…(^o^)/… meraba-raba isi hati yang dicinta…

Tulisan ini saya posting untuk seseorang yang sangat saya Cintai




Jumat, 23 Oktober 2009

Menikmati Keindahan Singkarak di Puncak Pass


Tanah Datar--Memandangi keindahan Danau Singkarak di ketinggian sungguh mempesona. Dari Puncak Pass, danau terbesar di Sumatera ini terlihat dikelilingi hamparan sawah dan ladang penduduk serta barisan bukit barisan. Diantara hijaunya sawah, juga terlihat jelas rel kereta api menuju Ombilin melintas panjang.

Puncak Pass atau Puncak Kubang terletak di Jorong Pasir Jaya, Nagari Padang Luar, Tiga Koto, Kecamatan Rambatan, Kabupaten Tanah Datar. Berada di ketinggian 1.500 meter dari permukaan laut, kawasan ini baru diaspal 1,5 tahun lalu dan menjadi jalan alternatif dari Batusangkar menuju Ombilin atau sebaliknya.

Sejak dibuka menjadi obyek wisata, kawasan ini menjadi tempat favorit pengendara mobil atau motor yang menempuh jalur itu beristirahat sejenak, bahkan Puncak Pass kini menjadi tempat nongkrong favorit anak muda. Mereka bahkan datang dari sejumlah kota seperti Bukittinggi, Padangpanjang, Solok dan Batusangkar.

Syahrial, salah seorang pedagang makanan dan minuman kecil di Puncak Pass mengatakan, sejak diaspal, kawasan puncak ini selalu menjadi tempat favorit pengendara motor dan mobil beristirahat.
"Setidaknya kalau hari biasa, ada sekitar 20-50 orang yang berwisata kesini, kalau libur, bisa sampai 100-150 orang dan bisa macet karena jalan tidak terlalu lebar," kata Syahrial yang juga warga setempat, beberapa waktu lalu.

Menurutnya, kebanyakan lokasi ini menjadi tempat nongkrong muda-mudi di sore hari. Kebanyakan mereka datang berpasangan dengan motor dan betah nongkrong berjam-jam disana.

Karena itu di lokasi, terpampang peraturan Nagari Padang Luar yang menyatakan kawasan hanya dibuka hingga pukul 20.00 WIB. "Lewat jam itu, maka warga setempat akan menegur, ini dilakukan untuk menghindari terjadinya maksiat," kata Syahrial.

Dibukanya kawasan itu membawa berkah bagi warga sekitar. Syahrial yang membuka lapak minuman sejak setahun lalu bisa mendapat penghasilan Rp80 ribu per hari di hari biasa atau Rp200 ribu saat liburan.
So, ingin melihat keindahan alami Danau Singkarak, datang saja ke Puncak Pas

Rabu, 21 Oktober 2009

Randai Tradisi Minang Harus di Lestarikan



Selain di pelosok, Kota Padang juga menjadi saksi dari tingginya gairah menjaga warisan tradisi ini, seperti terlihat pada Kamis (1/8) malam di Pauh, Kota Padang, tampil di sana grup randai Tungku Tigo Sajarangan yang dikoordinatori sekaligus guru randai, Rusydi Pandeka Sutan. Grup ini dua hari sebelumnya pun telah melakukan rekaman untuk penampilannya di TVRI Padang.

Setiap anak randai punya gaya sendiri dalam gerak dan menepuk celana yang didesain khusus-mempunyai pisak yang dalam, sehingga menghasilkan bunyi beragam waktu ditepuk, tapi serempak. "Hep...ta... Dugudung-dak-dik-dung.

Dialog jeda sejenak, anak randai kembali ber-hepta-hepti diiringi cerita yang didendangkan (gurindam) dan diiringi saluang. Cerita bergulir, mengisahkan anak gadis (Sari Banilai) menolak keinginan orangtuanya (Datuk Tumanggung Tuo) untuk dinikahkan dengan bako-kemenakan Datuk Tumanggung Tuo-bernama Malendo Alam.

"Sekarang program Galanggang Randai sudah memasuki tahun kedua," kata Ery Mefri, Sekretaris DKP. Menurut Kepala Dinas Pariwisata Kota Padang, Indra Catri, pertunjukan randai sekali seminggu di Pantai Padang berdampak kepada pertumbuhan grup-grup randai. Grup randai siuman kembali, sasaran (arena tempat bermain randai dan belajar silat) kembali digerakkan.

Misalnya, Grup Palito Nyalo, tampil dalam pesta Gendang Nusantara di Malaka, Malaysia, 11-16 April 2002. Akhir tahun 2002, ada pula tawaran dari Brunei Darussalam untuk menampilkan kesenian randai. Jauh sebelumnya, Musra Dahrizal, sempat mengajarkan randai di University of Manoa, Hawaii, selama enam bulan dan bersama mahasiswa mementaskan randai dengan cerita Umbuik Mudo yang dialihbahasakan ke bahasa Inggris. Profesor di sana menilai bahwa kesenian randai tak kalah hebat dan mengagumkan.

"Kehadiran randai dalam upacara-upacara dan acara-acara tersebut selain mempertebal rasa ketradisian juga memberi kesempurnaan terhadap adat istiadat Minangkabau itu sendiri. Kuat dan lemahnya lembaga adat Minangkabau menentukan bangkit dan tenggelamnya kesenian randai," papar Edy.

Randai dalam bentuknya yang sekarang, merupakan hasil dari suatu proses akulturasi yang panjang antara tradisi kesenian Minangkabau dengan bentuk-bentuk sandiwara modern seperti tonil, yang mulai dikenal masyarakat Minangkabau sejak awal abad ke-20.
"Sebelum randai menjadi semacam teater seperti yang berkembang saat ini, dulunya adalah tari randai. Tari randai dipelihara dalam perguruan silat yang mengajarkan Ulua Ambek terutama di daerah pesisir (Padang Pariaman). Tak heran tari-tari Minang kontemporer dewasa ini, ada yang pola gerak dan pola dialog seperti randai", jelas koreografer Ery Mefri. Ia mengakui, karyanya seperti Adat Salingka Nagari, yang terakhir ditampilkan di Teater Utan Kayu Jakarta 20-21 Juni 2002, terilhami dari randai. Ringkasan lain tentang Randai, Seni Tradisi Minangkabau

Sumber :

Silaiang Kembali Longsor 13 Orang Tewas


Masih segar dalam ingatan peristiwa longsor yang nyaris mengubur satu keluarga pengendara sepeda motor Jum'at (16/10) malam lalu, Sabtu (17/10) sekitar pukul 22.00 WIB, kejadian serupa dan masih di lokasi yang sama (KM 5 Kota Padang Panjang), tepatnya di kawasan Silaiang Kariang Kab Tanah Datar kembali terjadi. Kali ini, tiga unit kendaraan tertimbun material longsor dan langsung menyeretnya ke jurang sungai. Sepasang suami istri warga Batipuah Salman (41) dan Jayendrawaty (40) tewas, 13 orang lainnya mengalami luka serius.

Dari pantauan di lapangan, lokasi kejadian longsor Sabtu malam itu persis terulang di titik longsor besar yang terjadi pada saat bencana gempa bumi 30 September lalu. Selain material berupa batu-batu cadas berukuran besar, puluhan pohon berukuran besar juga ikut menggelinding dan nyaris menutupi badan jalan. Musibah longsor yang terjadi Sabtu malam lalu itu, setidaknya juga telah menimbun dan menghondoh tiga buah kendaraan roda empat ke aliran sungai yang terdapat persis di sisi badan jalan.

Selain menewaskan dua penumpang kendaraan jenis Toyota Avanza bernomor polisi BA 2782 AL, peristiwa naas tersebut setidaknya juga telah menyebabkan 13 orang lainnnya mengalami patah tulang dan luka-luka serius. Mereka masing-masingnya penumpang Kijang LDX BA 2233 MT, yang belakangan diketahui usai menyerahkan bantuan bagi korban tanah longsor di Kab Padangpariaman, serta dua orang penumpang Mitsubishi L300 BA 8242 FC.

"Kami baru saja pulang menyerahkan bantuan bagi korban tanah longsor di Kab Padangpariaman. Seluruh penumpang merupakan rombongan ibi-ibu pengajian A yasin dari Kota Payokumbuah. Alhamdulillah, tidak satupun dari rombongan yang meninggal dalam peristiwa ini," ujar Asrul, pengemudi Kijang LDX yang selamat.

Mereka kata Asrul diantaranya Nursamsi (50), Zainab (45), Sidar (50), Supik (49), Sumah (60), Emah (56), Ita (45), Nurbaini (70) dan Kartini (53), yang keseluruhannya adalah warga Kota Payokumbuah. Saat proses evakuasi berhasil dilakukan, seluruh penumpang yang selamat berikut dua orang pengemudi dan penumpang Mitsubishi L300 yakni Aldo (29) dan Irwanto (23), langsung dilarikan ke salah satu RS di Kayu Tanam kab Padangpariaman.

Informasi terakhir yang diperoleh koran ini, jasad dua orang korban tewas yang tak lain merupakan pasangan suami istri asal Nagari Batipuah Kab Tanahdatar itu, baru dapat dievakuasi dan dikeluaekan dari bangkai kendaraan yang ditumpanginya itu sekitar pukul 08.25 WIB pada Minggu (18/10). Saat bangkai kendaraan berhasil dikeluarkan, kondisinya nyaris tak berbentuk. Seluruh bagian dari kendaraan naas itu terlihat remuk dan ringsek berat.

"Kendaraan Toyota Avanza dan Kijang LDX datang dari arah Kota Padang menuju Padang Panjang. Sementara Mitsubishi L300 datang dari arah berlawanan, yakni Padang Panjang menuju Padang," ujar Sahari Fitra, salah seorang saksi mata di lokasi.

Kondisi cuaca yang diguyur hujan saat kejadian berlangsung, sedikit menyusahkan tim evakuasi dari pihak kepolisian Polres Kota Padang Panjang dan Satbrimob dalam mengevakuasi korban berikut kendaraan yang masuk ke dalam aliran sungai. Malam
itu, hanya korban selamat dari dua kendaraan masing-masingnya Mitsubishi L300 dan Kijang LDX yang bisa dievakuasi. Sementara dua orang penumpang Toyota Avanza, yang akhirnya ditemukan sudah dalam keadaan tewas, baru berhasil dievakuasi pada Minggu pagi kemarin

Sumber: padang-today.

Selasa, 20 Oktober 2009

Karakteristik dan Tips menjaga Flashdisk lebih awet

Tidak dipungkiri bahwa flashdisk saat ini menjadi media yang paling sering digunakan menyimpan data yang mudah di bawa kemana-mana. Tetapi sedikit yang memperhatikan masalah pnggunaan flashdisk ini. Mungkin karena kapasitasnya ber-Giga-giga, maka semua data dimasukkan, dan setiap saat dipasang di komputer ibarat hardisk mini. Bahkan ada yang isinya tidak hanya ratusan data, tetapi ribuan data.



Sedikit orang yang tahu bahwa flashdisk flashdisk mempunyai umur, ibarat lampu TL yang mempunyai umur (misalnya tahan tahan sampai 5000 jam). Begitu pula Flashdisk. Tapi apa apa ukuran umur flashdisk? Bagaimana menggunakan flashdisk agar lebih awet / tahan lama? hal-hal penting apa yang perlu diketahui tentang flashdisk ?

Beberapa hal yang menjadi Karakteristik Flashdisk
Beberapa hal yang mungkin perlu diketahui tentang flashdisk (murni USB Flash disk, bukan MP3/MP4) :
  1. USB Flash Disk hanya bisa bisa aktif jika ada arus listrik yang bisa diperoleh melalui port USB.
  2. Beberapa Flash Disk memerlukan arus atau daya listrik yang lebih besar dibanding lainnya, sehingga kadang harus ditancapkan langsung di port motherboard ( tanpa kabel sambungan dan bukan port di depan) agar bisa terdeteksi.
  3. Flash Disk tidak bisa terbaca jika kabel yang digunakan terlalu panjang, karena biasanya arusnya kurang kuat.
  4. Flash Disk memiliki umur/masa pakai, misalnya 100.000 baca/tulis atau ketahanan sampai 10 tahun.
  5. Kecepatan akses membaca membaca lebih cepat daripada menulis di flashdisk. Misalnya membaca 16 MB/s sedangkan menulis 4 MB/s (satu dan lainnya berbeda-beda).
  6. File sistem yang biasa digunakan adalah FAT atau FAT32, karena bisa bisa diakses hampir dimanapun yang mensupport USB port. Meski bisa diformat sesuai dengan tipe sistem operasi, seperti NTFS.
  7. Defragment file di flashdisk flashdisk tidak diperlukan dan tidak berpengaruh ke kecepatan akses, karena flashdisk menggunakan Memory tipe Random Akses.
Bagaimana mengamankan data didalamnya ?
Satu-satunya jalan sepertinya dengan meng-enkripsi data yang ada di flash disk. Meskipun saat ini ketika membeli flash disk disertakan software yang bisa bisa mengunci (lock), tetapi tetap bisa dibuka dikomputer yang tidak tidak ada software tersebut. USB Flash disk kemungkinan tidak rusak meski terkena air atau bahkan terendam, asal sebelum dipakai dikeringkan terlebih dahulu.
Tips Menggunakan Flashdisk agar lebih awet
  1. Jangan menyimpan file-file yang sangat banyak banyak kedalam flashdisk, jika memungkinkan lebih lebih baik di zip. Karena semakin banyak menyimpan file maka proses menulis flashdisk juga juga akan lebih banyak, sehingga umurnya juga cepat berkurang.
  2. Jika tidak begitu penting, hindari dari mengedit langsung dari flashdisk. Alternatifnya copy data di komputer, kemudian di edit dan setelah selesai baru kembali di copy ke Flashdisk.
  3. Jika tidak dipakai/digunakan, lepas Flashdisk dari komputer.
  4. Usahakan selalu melepas melepas Flashdisk dari komputer melalui “Safety Remove Hardware” dan hindari langsung melepas ketika sedah dalam proses membaca/menulis, karena bisa saja rusak akibat arus listrik.
Flashdisk satu dengan lainnya mempunyai umur dan kecepatan yang berbeda-beda. Satu lagi tips ketika membeli flashdisk, jangan hanya melihat harganya, tetapi tetapi juga garansinya, jika lebih lebih mahal sedikit tetapi garansi lebih lama, maka pilih yang garansinya lebih lama. Semoga bermanfaat.

sumber:enmicronlab.wordpress.com

Malaysia dan Budaya Kita

Ulah Malaysia yang menggunakan Tari Pendet sebagai promosi dunia pariwisata agar meningkatkan daya tarik bagi kunjungan wisatawan ke negaranya telah menuai protes keras dari masyarakat kita (Indonesia). Unjuk rasa terjadi di sejumlah daerah yang mengutuk tindakan Malaysia yang seolah-olah mengklaim bahwa Tari Pendet menjadi bagian dari budaya Malaysia.

Protes yang meluas terhadap Malaysia tersebut, kalau dicermati lebih jauh merupakan akumulasi tingkah polah Malaysia selama ini yang memperlihatkan arogansi dan sikap yang tidak bersahabat dengan Indonesia, terutama dalam hal perlakuan pemerintah Malaysia terhadap tenaga kerja Indonesia (TKI) serta beberapa klaim Malaysia terhadap pulau-pulau terluar kita yang diakui sebagai teritorialnya, termasuk masalah Blok Ambalat.

Demikian juga dengan sebutan “Indon” bagi para pendatang dari Indonesia ke Malaysia cukup menyakitkan dan sekaligus hinaan bagi bangsa Indonesia, makin menambah panas telinga kita, semakin menebar kebencian masyarakat Indonesia terhadap Malaysia, sehingga apapun yang berkaitan dengan Malaysia, telah menimbulkan sikap apriori banyak masyarakat kita.

Namun sebagai bangsa yang beradab kuranglah elok sekiranya protes terhadap Malaysia dilakukan dijalanan (dalam bentuk demonstrasi), seyogyanya hal-hal yang tidak baik selama ini dilakukan oleh Malaysia sehingga merugikan ataupun menghina martabat kita sebagai bangsa harus diselesaikan dengan cara yang lebih beradab dan bermartabat.

Sudah sepatutnya sengketa atau kesalahpahaman dalam masalah budaya diselesaikan dengan cara yang berbudaya pula, kalau kita mau diakui sebagai bangsa yang berbudaya. Kalaupun kita protes dengan perilaku Malaysia, sepatutnya kita lakukan dengan cara-cara yang lebih elegan ketimbang dengan cara unjuk rasa dengan cara mencaci-maki. Peran pemerintah melalui lembaga terkait sudah barang tentu diharapkan dalam menyelesaikan permasalahan ini.

Apalagi masalah budaya adalah soal perilaku kehidupan yang melekat dengan masyarakat yang memerankannya. Kita tahu bahwa Masyarakat Malaysia sebahagian besar merupakan masyarakat Melayu yang boleh dikatakan akar budayanya sulit dipisahkan dari budaya kita (Indonesia), kecuali warga Malaysia yang berasal dari Ras selain Melayu.

Misalnya, warga Malaysia yang berasal dari Minangkabau tentunya akan membawa dan melestarikan budaya Minangkabau di Malaysia (seperti di Negeri Sembilan), demikian juga warga Malaysia yang berasal dari Aceh, Palembang, Jawa, Bali, Bugis dan sebagainya. Maka tidaklah heran bila diantara warga Malaysia menggunakan ataupun menyukai kesenian ataupun budaya yang berasal dari sejumlah daerah di Indonesia, karena juga merupakan budaya nenek moyang mereka. Yang paling penting dari itu adalah, masyarakat dunia tahu bahwa budaya tersebut berasal dari Indonesia.

Aturan hukum klaim.
Disamping itu, sejauh ini memang belum ada aturan hukum internasional yang mengatur tentang perlindungan pengetahuan dan ekspresi budaya tradisional, sehingga kasus klaim Malaysia terhadap tari Pendet ataupun klaim suatu negara terhadap suatu ekspresi budaya tradisional lain tidak bisa dibawa atau diselesaikan secara hukum internasional.

Agar masyarakat dunia tahu dengan budaya kita, tidak ada cara lain kecuali kita harus mencintai, menyenangi dan melestarikan budaya kita sendiri serta mempromosikan kepada masyarakat dunia. Sehingga, dimanapun orang melihat kesenian Reog orang pasti tahu itu berasal dari Ponorogo (Indonesia), demikian juga dengan Tari Piring pasti orang paham itu adalah kesenian Minangkabau (Indonesia).

Soal jiplak-menjiplak kebudayaan, kalau kita cermati lebih dalam, kita harus jujur mengatakan bahwa bangsa kita (Indonesia) termasuk yang yang sangat suka menjiplak budaya asing. Hanya segelintir generasi muda kita yang senang dengan kesenian tradisional kita, sebahagian besar lebih keranjingan dengan budaya/kesenian luar.

Bukti yang paling kongkrit, siaran televisi kita lebih didominasi oleh materi siaran yang makin menjauhkan generasi muda kita dari mencintai budaya bangsa sendiri. Mulai dari musiknya sampai kepada tema sinetron yang ditayangkan maupun materi acara lainnya, membuat kita prihatin karena semakin mendekatkan kita kepada kehancuran nilai-nilai budaya tradisional kita, yang justru lebih diminati, diapresiasi dan diagungkan oleh bangsa lain. Untuk hal ini kita tidak pernah protes, “Kenapa?”.

Ambil hikmah positif.
“Tragedi Pendet”, seyogyanya menjadi hikmah dan dapat kita jadikan titik balik bagi kelalaian kita selama ini yang menelantarkan/menganaktirikan budaya kita sendiri dan lebih memberikan tempat serta lebih mengagungkan budaya asing. Tidaklah menyelesaikan masalah kalau masalah ini kita hadapi dan selesaikan dengan hati dan kepala yang panas, hati boleh panas namun kepala harus tetap dingin. Mari kita intospeksi diri agar kejadian serupa tidak terulang kembali.

Disisi lain, sikap tidak senang, aksi unjuk rasa serta protes terhadap ulah Malaysia dari sejumlah elemen bangsa terkait kasus ini, memberikan gambaran kepada kita bahwa rasa nasionalisme kita masih ada, rasa solidaritas elemen bangsa kita masih dapat diandalkan, sebagai bangsa yang berdaulat kita tidak mau begitu saja dilecehkan sekalipun oleh bangsa yang mengaku serumpun.

Tetapi yang paling penting, jangan sampai kita di cap sebagai bangsa yang hanya bisa protes terhadap klaim orang lain, namun kita tidak punya strategi dan langkah yang kongkrit dalam mencintai, menggali, melindungi, mengembangkan, melestarikan dan mempromosikan budaya yang kita miliki. Ini tantangan bagi para pemangku kebijakan dan generasi muda kita.

credit:anthneic.blogspot.com

Longsor di Padangpanjang, 2 Tewas

PADANG PANJANG-Musibah kembali terjadi di Ranah Minangkabau, Sumatera Barat (Sumbar). Hujan deras yang mengguyur Sumbar sejak beberapa hari terakhir menyebabkan tanah longsor di kawasan Silaing Kariang, dekat Lembah Anai, Kota Padang Panjang, Sabtu (17/10) pukul 21.30 WIB. Tiga mobil terbawa longsoran batu dan tanah hingga masuk ke Sungai. Dua orang dipastikan tewas dan dua luka parah.


Polisi yang menerima laporan dari masyarakat, malam itu juga di tengah hujan langsung terjun ke lokasi bersama dengan tim evakuasi. Korban yang diterjang tanah longsor hingga masuk ke Sungai Batang Anai sedalam 15 meter dari bibir jalan langsung dievakuasi oleh petugas ke Rumah sakit Islam (RSI) Ibnu Sina Kota Padang Panjang. Petugas juga berhasil menyelamatkan dua korban lainnya yang luka-luka. Korban tewas ditemukan di mobil Toyata Avanza.

Kapolres Kota Padang Panjang, AKBP Wisnu Andayana mengatakan dua korban yang selamat itu adalah penumpang kendaraan Mitshubisi L 300. Keduanya warga Lubuk Alung Kabupaten Padang Pariaman. Selain itu beberapa buah sepeda motor juga disambar longsor dan pengendara mengalami luka-luka ringan.

Longsor daerah Silaing Karaing yang berbatasan langsung dengan Kecamatan Batang Anai Kabupaten Padang Pariaman ini memang sudah diprediksikan banyak orang karena kondisi tanah bukit yang labil sejak gempa 7,9 SR, Rabu (30/10) lalu dan diperkirakan ada sekitar puluhan titik rawan longsor di lokasi tersebut.

Hingga larut malam dibantu sebuah eskavator, jalan penghubung Kota Padangpanjang dan Padang ini masih dibersihkan dan antrean kendaraan bermotor dari Padangpanjang ke Padang atau sebaliknya tak dapat dihindarkan, namun banyak juga diantara kendaraan tersebut yang balik ke Padang atau yang dari Padangpanjang memilih jalan memutar lewat Solok dan Maninjau.

Wartawan Sijori Mandiri, Rahmat Ghafur yang berada di lokasi kejadian mengatakan tanah longsoran yang bercampur bebatuan baru bisa dibersihkan semuanya pada Minggu (18/10) sore. Setelah itu kendaraan dari dari Padang dan Bukitinggi baru bisa melalui jalan tersebut.

sumber:sijorimandiri.net

Kamis, 15 Oktober 2009

BENTUK RUMAH GADANG


Ciri-ciri Rumah Gadang:
  1. Berbentuk segiempat dan mengembang ke atas. Tonggak bagian luarnya tidak lurus ke atas, melainkan sedikit miring ke luar.
  2. Atapnya melengkung seperti tanduk kerbau, sedangkan badan rumah landai seperti kapal. Bagian atap yang runcing disebut gonjong.
  3. Berbentuk rumah panggung. Lantainya tinggi, kira-kira 2 meter dari tanah.
Rumah gadang mempunyai nama yang beraneka ragam. Penamaannya tergantung jumlah lanjar (ruang dari depan ke belakang) dan gonjong.

  • Lipek pandan, berlanjar dua, bergonjong dua.
  • Balah bubuang, berlanjar tiga, bergonjong empat.
  • Gajah maharam, berlanjar empat, bergonjong enam atau lebih.
Bagian Dalam Rumah Gadang:
  1. Ruang bagian depan, merupakan ruang lepas dan tidak berkamar-kamar. Ruang ini berfungsi sebagai ruang pertemuan keluarga, tempat diselenggarakan administrasi keluarga, dan tempat musyawarah. Ruangan ini bernaung di bawah kekuasaan mamak.
  2. Ruang bagian tengah, hanya ada jikarumah terdiri atas tiga lanjar. Ruang ini merupakan tempat menerima tamu perempuan.
  3. Ruang bagian belakang, terdiri dari beberapa kamar yang jumlahnya tergantung pada besar rumah dan jumlah penghuninya. Setiap kamar adalah milik anak perempuan. Ruangan ini bernaung di bawah kekuasaan ibu.

Sabtu, 03 Oktober 2009

Ranah Minang Menangis


Gempa berkekuatan 7.6 skala ritcher yang mengguncang Sumatera Barat pada pukul 17.16.09 WIB, Rabu (30/9) lalu, telah mengakibatkan 38.025 bangunan rusak.

Kepala Sekretariat Satkorlan Penanggulangan Bencana, Ade Edward, Sabtu (3/10), menuturkan data kerusakan tersebut secara detail. Sebanyak 21. 736 rumah rusak berat, 150 unit di Kota Padang, 180 unit di Kota Bukittinggi, 160 unit di Kota Padang Panjang, 24 unit di Kabupaten Tanah Datar, 10.131 unit di Kabupaten Padang Pariaman, 8.548 unit di Kabupaten Agam, 89 unit di Kabupaten Solok, 111 unit di Kabupaten Dharmasraya, 1.012 unit di Kabupaten Pasaman Barat, dan 1.327 unit di Kabupaten Solok Selatan.

Untuk rumah rusak sedang sebanyak 6.721 unit, 200 unit di Kota Padang, 44 unit di Kabupaten Tanah Datar, 2.796 unit di Kabupaten Agam, 105 unit di Kabupaten Solok, 730 unit di Kabupaten Pasaman Barat, dan 2.846 unit di Kabupaten Pesisir Selatan.

Untuk rusak ringan sebanyak 9.572 unit, 1.500 unit di Kota Padang, 50 unit di Kota Bukittinggi, 50 unit di Kota Padang Panjang, 418 unit di Kabupten Tanah Datar, 60 unit di Kabupaten Padang Pariaman, 2.389 unit di Kabupaten Agam, 141 unit di Kabupaten Solok, 93 unit di Kabupaten Pasaman, 1.156 unit di Kabupaten Pasaman Barat, dan 3.715 di Kabupaten Pesisir Selatan.

Untuk sarana pendidikan rusak berat 68, rusak sedang 28, dan rusak ringan 40. Ini tersebar di beberapa lokasi. Sarana kesehatan, rusak berat 2, rusak sedang 1, dan rusak ringan 1. Kantor rusk berat 70, rusak sedang 23, dan rusak ringan 33. Jalan rusak ringan 2 dan rusak ringan 2. Jembatan rusak berat 2 dan rusak ringan 2, fasilitas umum lainnya 28 rusak berat, 19 rusak sedang dan 15 rusak ringa

 

Copyright @ 2013 aNdHi Rao-Rao.